Kamis, 03 November 2011

Pros vs Cons ASI Booster

Faktor-faktor kondisi yang biasanya dirasakan perlu peningkatan produksi ASI:
Ibu mengalami tekanan psikologis
Ibu mengalami peningkatan load aktivitas/pekerjaan sehingga frekuensi perah menurun
Growth spurt
Frekuensi menyusui berkurang, misal baby sedang bingung puting, nursing strike, berpisah dari ibu
.
I. Kategori Booster Fresh dan Alami:
Pros: lebih sehat, lebih alami, tanpa efek samping, dapat dikonsumsi secara kontinue dan jangka panjang
Cons: belanja lebih sering karena harus selalu baru dan daya tahan tidak lama, namun bisa diatas dengan manajemen yang lebih baik, misal berlangganan tukang sayur yang ke rumah (delivery), berbelanja tiap weekend, menyediakan space kulkas yang lebih besar
Notes: perhatikan/pelajari cara pengolahannya masing-masing agar manfaatnya optimal, diserap tubuh dengan baik, review juga notes Diet Sehat Alami Mamaperah untuk rule of thumbs nya. dedaunan bisa dijus tanpa disaring, campur dg air rebusan kacang hijau, minum 2-3x 250ml per day
Yang termasuk dalam kelompok ini:
1. Sayuran hijau organik fresh
2. Daun Katuk: masak bening, minum kuahnya, makan sayurnya, jangan dimakan bersama dengan nasi agar bisa tekonsumsi lebih banyak, cukup digado 1 mangkuk per porsi, bisa lebih unlimited, bisa untuk cemilan
3. Daun Bangun-bangun - banyak di daerah Sumatera Utara, di Jakarta dijual di Pasar Senen
Konsumsi daun bangun-bangun oleh penduduk Sumatra Utara biasanya dalam bentuk sop yang dimasak secara tradisional dengan santan. Tanaman ini terbukti mengandung zat besi dan karotin yang tinggi. Selain itu konsumsi tanaman ini dapat meningkatkan kadar zat besi, kalium, seng, dan magnesium dalam ASI serta meningkatkan berat badan bayi.
4. Daun Beluntas
5. Daun Kucai
6. Brotowali
7. Kacang-kacangan: kacang tanah rebus/oven (jangan yg goreng), kacang hijau rebus/kolak dg gula aren (tanpa gula putih,  kacang hijau direbus, stlh merekah/pecah diminum airnya, bagus biasakan diminum sejak hamil), kacang mede sangrai/oven (jangan digoreng), kacang kedelai kukus/dibuat susu, edamame/kedelai jepang kukus/rebus/dibuat susu
8. Lobak
9. Jantung pisang
10. Pare muda: jus mentah campur dg melon, rasa cukup pahit tapi worth it, jika sudah terbiasa tidak masalah.  1 Pare muda mentah (spy tdk terlalu pahit, dibersihkan & buang bijinya) + 1 juring melon + sedikit air, blender, minum tanpa disaring.
11. Buah-buahan segar kadar air tinggi: semangka, melon, timun suri, dll
12. Jagung rebus
13. Daun Pepaya - direbus dan dimakan/kulup, dibuat urap-urap (dg parutan kelapa yg dibumbui)
14. Tape ketan hijau - bisa untuk booster selama periode menstruasi
.
II. Booster Ekstrak/Olahan/Suplemen
Pros: praktis, daya tahan lebih lama
Cons: sudah dikeringkan, sudah diproses dll tidak fresh
Things to consider:
Boosters Ekstrak/Olahan/Suplemen sebaiknya tidak menjadi ketergantungan, hanya untuk kondisi extra emergency. Biasanya efeknya hanya beberapa hari/minggu di awal-awal mengkonsumsi, selanjutnya jika tidak dimaintain dg faktor-faktor utama, produksi bisa menurun lagi.
Yang termasuk dalam kelompok ini:
1. Molocco B12 - minum 3x/day atau sesuai resep dokter
2. Lactamom
3. Laktafit
4. Lactafar
5. Asifit - banyak dijual di apotik Kimia Farma, estrak Daun Katuk dan vitamin B12, harga cukup terjangkau
6. Fenugreek
Possible side effects and cautions of Fenugreek:
  • Sweat and urine smells like maple syrup; milk and/or breastfed baby may smell like maple syrup.
  • Occasionally causes loose stools, which go away when fenugreek is discontinued.
  • Use of more than 100 grams of fenugreek seeds daily can cause intestinal distress and nausea (recommended dose is less than 8 grams per day).
  • Repeated external applications can result in undesirable skin reactions [Wichtl 1994].
  • Ingestion of fenugreek seeds or tea in infants or late-term pregnant women can lead to false diagnosis of maple syrup urine disease in the infant due to presence of sotolone in the urine. See [Korman 2001] and other studies on fenugreek and maple syrup urine smell.
Risiko Fenugreek dikategorikan dalam level 3 Moderately Safe (Level 1 Safest, Level 2 Saver, Level 3 Moderately Safe, Level 4 Possibly Hazardous, Level 5 Contraindicated), artinya masih ada risiko karena tidak termasuk dalam level 1
MODERATELY SAFE:
There are no controlled studies in breastfeeding women, however the risk of untoward effects to a breastfed infant is possible; or, controlled studies show only minimal non-threatening adverse effects. Drugs should be given only if the potential benefit justifies the potential risk to the infant.

7. Jintan Hitam/Habbatussauda - ada yg berpengaruh keringat menjadi lebih bau tidak nyaman
8. Madu asli Sumbawa
9. Sari kurma
10. Nursing tea
11. Minuman hangat
12. Ernab tea: ada yg mengalami efek flek spt menstruasi, tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil


References:
mommiesdaily
kellymom.com
discussion wall FB Mamaperah
pengalaman pribadi Lia Gita Prajoko

 
fenugreek leaves

 
daun bangun-bangun

 
daun brotowali

 
edamame
 




 
pare

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150766705275355 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar