Kamis, 03 November 2011

Panduan Menyajikan ASIP

Baca ini dulu: Panduan penyimpanan ASIP http://www.facebook.com/note.php?saved&&note_id=10150420933040355#!/note.php?note_id=10150398982720355

PANDUAN MENYAJIKAN ASIP

1.  Hitung kebutuhan minum ASIP baby jika akan ditinggal ibu. Misalnya:
Usia baby

Notes: 1 botol berisi porsi 1x minum habis. Bisa 60ml s/d 125ml tergantung usia dan konsumsi bayi. Kalau sudah >6bulan sediakan extra 10-20 ml untuk dicampur dengan puree/bubur/puding/biskuit dll. Frekuensi minum bisa berbeda tiap bayi, antara 2-3 jam, cermati kebiasaan frekuensi minum baby masing-masing.

2.  Jika sudah diketahui kebutuhan ASIP untuk besok adalah 5 botol, maka hari ini sekitar jam 22.00, turunkan/pindahkan botol kaca berisi ASIP beku dari freezer ke kulkas bawah/referigerator untuk proses pencairan. Letakkan di bagian terdalam, jangan di luar atau di pintu.Pastikan pintu kulkas tertutup dengan benar/rapat. Pastikan listrik dan kulkas tetap menyala. Pastikan suhu kulkas minimal 3/4 dari lingkaran knob termostat.

3.  Keesokan harinya, estimasi baby akan minum sekitar jam 8.00 karena terakhir menyusu langsung jam 5.30. Sekitar jam 7.00, siapkan mangkuk berisi air hangat,  keluarkan 1 botol ASIP yg telah mencair dari referigerator/kulkas bawah.
Kocok botol ASIP perlahan untuk membantu mencampur bagian yang mengental dengan yang cair.

4. Rendam dalam air hangat hingga botol tenggelam kurang lebih sampai 1/2 tinggi botol. Diamkan sampai ASIP hangat/suhu ruang.

5. Jadi sekitar jam 8.00 ASIP hangat/suhu ruang sudah siap untuk diberikan pada baby. Sebelum diberikan, kocok perlahan lagi untuk membantu pencampuran dan rasakan suhunya jangan sampai terlalu panas.

RULE of THUMBS:
  • ASIP jangan dipanaskan sampai mendidih
  • Dilarang menggunakan microwave dalam menghangatkan ASIP.
  • Jika ASIP beku telah dicairkan di kulkas bawah/referigerator (belum dihangatkan), masih bisa disimpan dalam kulkas bawah sampai 24 jam setelah diturunkan. Tetapi ASIP tidak boleh dibekukan lagi.
  • Tidak diketahui dengan pasti apakah ASIP yang tersisa di botol (yang sudah dihangatkan) aman dan masih baik kondisinya untuk diminumkan lagi kepada bayi pada saat minum berikutnya. Jika ini terjadi, sebaiknya dibuang saja. Untuk mencegah hal ini, sebaiknya ASIP disimpan dalam botol yang tidak terlalu besar untuk porsi sekali minum, jadi mengurangi sisa ASI yang tidak terminum.
  • Menurut buku THE BREASTFEEDING ANSWER BOOK, halaman 228, beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat kandungan zat dalam ASI yang tak dikenal untuk melindungi ASI dari bakteri dan kontaminasi. Sebuah studi, Barger & Bull 1987, mnemukan secara statistik bahwa tidak ada perbedaan kadar bakteri dalam ASI yang telah disimpan 10 jam dalam suhu ruangan dengan ASI yang telah disimpan selama 10 jam. Bahkan sebuah penelitian lain, Pardou 1994, menemukan bahwa setelah 8 hari disimpan di kulkas ada kecenderungan ASI memiliki kadar bakteri yang lebih rendah dibanding saat setelah diperah atau dipompa.

ALTERNATIF PERALATAN YANG DISARANKAN UNTUK MENYUAPKAN ASIP KEPADA BABY
.
1. Sendok kecil khusus baby/spoon feeder
Pemberian susu melalui sendok sudah ada sejak dahulu kala, mungkin sejak botol dan dot belum ditemukan karena sendok adalah peralatan yang sangat mudah ditemukan. Ketika tiba-tiba seorang ibu harus keluar rumah dan meninggalkan bayinya dengan orang lain maka sendok adalah peralatan yang pasti ada di rumah.
Pilih sendok kecil khusus baby yang ukurannya pas dengan ukuran mulut mungil baby, terutama untuk baby newborn. Ada yg dari bahan stainless steel, ada yg dari bahan plastik. Untuk bahan plastik, pastikan hanya dari bahan polypropylene, ada kode PP atau kode nomor 5. Pilih juga yang tanpa warna/putih untuk memperkecil risiko efek bahan pewarna sintetis.
ASIP letakkan di gelas/cangkir kecil secukupnya, sesuai porsi minum baby. Jangan terlalu banyak menaruh di gelas/cangkir/mangkuk kecil.
Pemberian ASIP dengan sendok pada intinya sama dengan penggunaan cup feeder/gelas sloki.
Menyuapi ASIP dengan sendok perlu ketrampilan, jadi perlu latihan yang tidak sekali dua kali. Pada awalnya mungkin ASIP bisa tumpah/keluar dr mulut baby, atau disembur. Pastikan posisi nyaman. Posisi kepala dan dada baby lebih tinggi dari perut/posisikan bayi agak tegak.
Tempelkan sendok yang telah diisi ASIP ke bibir bayi, biarkan mulut bayi terbuka dan sendokkan ASIP ke dalam mulut bayi.
Risiko ASIP berceceran lebih banyak karena pemberi ASIP harus membawa sendok yang berisi ASIP dari gelas ke bibir bayi.
.
2. Cup feeder/gelas kecil/cangkir kecil/sloki
Pemberian ASIP melalui cup feeder dapat dilihat pada www.drjacknewman.com → Video clips. Langkah-langkah yang dilakukan jika ingin memberikan ASIP melalui cup feeder adalah:
  1. Gendong bayi di pangkuan dan posisikan bayi dengan kepala agak tegak, gunakan tangan untuk menopang bahu dan leher bayi.
  2. Gunakan cup feeder untuk tempat ASIP, secukupnya.
  3. Tempelkan bibir cup feeder ke bibir bayi.
  4. Miringkan cup feeder hingga ASIP menyentuh bibir bawah bayi dan biarkan bayi menyeruput seperti kucing yang sedang minum. Jangan menuangkan ASIP ke mulut bayi.
  5. Penting untuk menjaga aliran ASIP agar bayi tetap dapat menyeruput secara terus menerus.
  6. Lakukan perlahan karena bayi dan pemberi ASIP sedang sama-sama belajar.
Diambil dari www.drjacknewman.com → cup feeding.
Coba lakukan langkah-langkah diatas berkali-kali hingga bayi dan pemberi ASIP sama-sama merasa nyaman.
.
3. Soft cup feeder
Softcup feeeder yang ada di pasaran sekarang adalah merek Medela. Bentuknya hanpir seperti spuit besar hanya saja ujungnya lebar seperti ujung gelas sloki. Cara pemakaiannya, isi tabungnya dengan ASIP kemudian tekan ujung tabung yang dekat mulut softcup hingga ASIP mengalir ke mulut softcupnya, kemudian sama seperti cup feeder, tempelkan ke bibir bawah bayi dan biarkan dia menyeruput, jika ASIP yang di mulut softcup sudah habis tekan kembali tabungnya hingga ASIP mengalir kembali.
.
4. Pipet
Pipet yang digunakan adalah pipet yang terbuat dari plastik, hindari pipet yang terbuat dari kaca karena khawatir akan melukai bayi. Cara penggunaan pipet adalah masukkan ujung pipet ke mulut bayi kemudian teteskan beberapa tetes ASIP, tunggu hingga bayi menelan ASIP nya kemudian ulangi lagi.
.
5. Spuit
Spuit yang digunakan adalah spuit ukuran besar tanpa jarum suntiknya. Isi spuit dengan ASIP kemudian dekatkan ujung spuit ke mulut bayi hingga mulut bayi terbuka, kemudian tuangkan sedikit-sedikit ke mulut bayi dan bayi akan menelan ASIPnya.
.
RULE OF THUMBS

  • Berikan ketika bayi dalam keadaan tidak terlalu haus atau lapar. Karena kalau bayi sudah sangat lapar maka bayi menjadi tidak sabaran dan akhirnya menangis, apalagi jika bayi dan pemberi ASIP masih sama-sama belajar.

  • Serahkan tugas memberi ASIP kepada orang lain selain ibu. Karena bayi memiliki kecenderungan untuk mengenali sekali ibunya dan ia akan memilih untuk menyusu langsung dibanding meminum ASIP.

  • Latih bayi sedini mungkin karena semakin sering latihan maka bayi akan semakin mahir meminum ASIP dan yang memberikan ASIP juga mengetahui apa yang nyaman dan tidak nyaman bagi dirinya.

  • Mintalah orang yang akan memberikan ASIP mencoba semua media yang ada, cup, sendok, pipet ataupun spuit dan biarkan ia memutuskan media apa yang paling nyaman buat dia dan bayi kita.

  • Masih banyak orang yang menganggap memberikan ASIP tanpa dot adalah sesuatu yang ribet dan menyusahkan dan karena kita merasa tidak enak meninggalkan bayi kita pada mereka kita akan mudah menyerah dan membiarkan bayi diberi ASIP melalui dot, pada kasus saya, saya ajak ibu saya ke klinik laktasi dan biarkan konselor laktasi menjelaskan panjang lebar mengenai keuntungan memberikan ASIP tanpa dot dan ia lebih percaya (dibanding dengan anaknya sendiri yang ngomong). Dan terbukti saat ini baik ibu saya maupun si mbak yang di rumah menyatakan jauh lebih enak ketika anak terbiasa untuk minum dari gelas dari bayi, di umur 1 tahun 5 bulan ini dia sudah bisa minum menggunakan gelas apapun juga, tidak sibuk mensteril dan mencuci botol dan dot.

  • .
    RISIKO PEMBERIAN ASIP MENGGUNAKAN DOT
  • Risiko Bingung puting
    Bingung puting adalah keadaan dimana bayi memilih untuk menggunakan botol dan dot karena cara kerja meminum ASI dari botol dan dot dan payudara berbeda. Melalui botol dan dot bayi tidak harus suckling melainkan hanya sucking. Sedangkan pada payudara bayi harus menggunakan lidahnya untuk merangsang keluarnya ASI. Sedangkan pada botol dan dot bayi hanya menyedot dan aliran ASIP sudah keluar dengan derasnya.

  • Bayi tidak mendapatkan kepuasan oral yang hanya bisa diperoleh dari menghisap puting payudara ibunya

  • Tidak ada bonding dengan ibunya. Berbeda jika langsung menyusu kepada ibunya, ketika ibu pulang dari bepergian atau bekerja, bayi akan bersemangat untuk menyusu langsung ke payudara ibunya. Hal ini tentunya bermanfaat karena bonding dengan ibu tetap terjalin kuat meskipun ibu tidak bisa selalu berada bersama bayi.

  • Risiko infeksi telinga pada bayi.

  • Menyapih anak dari botol dan dot lebih sulit dibanding menyapih dari payudara. Sedangkan bayi yang tidak menggunakan dot kita tidak usah memikirkan bagaimana menyapih dari gelas kan? Krn seumur hidup kita minum pakai gelas.

  • .
    Sumber & Disclaimer:
    Diterjemahkan bebas dari situs La Leche League ( http://www.lalecheleague.org )
    http://aimi-asi.org
    Berbagai referensi a.l. milis Asiforbaby
    Pengalaman pribadi @Lia Gita Prajoko

     
    cup feeder
      
    cup feeder
      
    soft cup feeder
      
    soft cup feeder

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar