Satu lagi yang new dan membanggakan dari anak bangsa..
Mobil produksi siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Esemka akan segera diluncurkan secara resmi pada 17 Agustus mendatang. Sekolah pun nanti akan berubah menjadi showroom penjualan. Para calon konsumen yang ingin membeli mobil Esemka dapat melihatnya di SMK 2 Solo, SMK 5 Solo, SMK Warga Solo, SMK Muhammadiyah Borobudur dan SMK 1 Singosari, Malang. Kelima SMK ini adalah pembuat mobil nasional ini.
"Kalau ada yang mau beli, tinggal datang saja ke SMK," ujar Corporate Secretary PT Autocar Industri Komponen (AIK) Oki Sanyoto. AIK sendiri adalah perusahaan yang membantu para siswa SMK untuk mengembangkan kedua mobil karya mereka ini. Sementara untuk ATPM-nya, penjualan dan distribusi Esemka akan dipegang oleh PT Solo Manufaktur Kreasi. Sementara untuk perakitannya, Esemka, lanjut Oki akan dirakit di Solo. "PT Solo Manufaktur Kreasi akan membuat pabrik perakitan disana," tandasnya.
Esemka sendiri merupakan mobil yang dibuat oleh siswa-siswa SMK seperti SMK 2 Solo, SMK 5 Solo, SMK Muhammadiyah Borobudur dan SMK 1 Singosari dengan mengusung tiga pilihan mesin bensin dan 1 mesin diesel. Untuk mesin bensin, Esemka akan tersedia dalam kapasitas 1.8 liter, 2.000 cc dan 2.200 cc, sedangkan untuk diesel Esemka akan tersedia dengan mesin 2.500 cc. Rencananya Esemka akan dilahirkan dalam dua model yakni Sport Utility Vehicle (SUV) yang akan diberi nama Rajawali dan double cabin dengan nama Digdaya. Keduanya akan diluncurkan pada hari jadi Republik Indonesia 17 Agustus mendatang dengan banderol antara Rp 150 juta sampai Rp 180 jutaan. Jika tak ada aral melintang, mobil ini akan diproduksi massal. Mobil ini ada 5 jenis yakni SUV, pick up single cabin, pick up double cabin, Van dan Sedan.
Banyak orang menganggap, mobil buatan anak bangsa kurang mumpuni, baik secara kualitas maupun penampilan. Tapi, coba lihat mobil buatan anak-anak SMK yang satu ini. Dari segi tampilan, dan kualitasnya tidak meragukan. Tidak seperti produsen mobil China yang kebanyakan mentah-mentah mencaplok desain produk lain untuk membuat mobil nasional mereka. Tapi Esemka benar-benar mendesain Digdaya sendiri, dengan kreasi sendiri.
Begitu juga untuk dapur pacunya. Esemka mengerjakannya sendiri, mengambil basis dari mesin KIA yang sebelumnya sempat dikembangkan Mazda yang mengambil basis dari GM dan Chrysler, sehingga jadilah mesin tipe Esemka 1.5i.
"Semua kita kerjakan sendiri," ujar konsultan Departemen Pendidikan Nasional Ari Setiawan, ketika dikunjungi detikOto, di pameran Indonesian Manufacturing, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Ari pun mengakui memang masih banyak kemiripan dengan produk lain, tapi itu wajar, karena setiap permulaan pasti meniru, mencontoh, tapi pada akhirnya bisa berkembang sendiri. Sehingga, sampai saat ini, mereka sedang mengembangkan ECU (Electronic Control Unit) agar bisa dilokalisasi juga, karena untuk mobil Esemka, hanya tinggal ECU yang masih mengambil dari Siemens.
Harapannya, tambah Ari, semua pihak bisa memberikan apresiasi, karena biar bagaimanapun, produk anak-anak SMK ini akan terus berkembang, terus menyempurnakan diri, karena tidak ada yang instan.
"Seperti juga Toyota Kijang, dari mulai Kijang buaya yang tanpa jendela kaca, sampai sekarang ada Kijang Innova, nah, kita juga bakal seperti itu perkembangan kedepannya, tunggu saja," pungkas Ari
**dari berbagai sumber
"Kalau ada yang mau beli, tinggal datang saja ke SMK," ujar Corporate Secretary PT Autocar Industri Komponen (AIK) Oki Sanyoto. AIK sendiri adalah perusahaan yang membantu para siswa SMK untuk mengembangkan kedua mobil karya mereka ini. Sementara untuk ATPM-nya, penjualan dan distribusi Esemka akan dipegang oleh PT Solo Manufaktur Kreasi. Sementara untuk perakitannya, Esemka, lanjut Oki akan dirakit di Solo. "PT Solo Manufaktur Kreasi akan membuat pabrik perakitan disana," tandasnya.
Esemka sendiri merupakan mobil yang dibuat oleh siswa-siswa SMK seperti SMK 2 Solo, SMK 5 Solo, SMK Muhammadiyah Borobudur dan SMK 1 Singosari dengan mengusung tiga pilihan mesin bensin dan 1 mesin diesel. Untuk mesin bensin, Esemka akan tersedia dalam kapasitas 1.8 liter, 2.000 cc dan 2.200 cc, sedangkan untuk diesel Esemka akan tersedia dengan mesin 2.500 cc. Rencananya Esemka akan dilahirkan dalam dua model yakni Sport Utility Vehicle (SUV) yang akan diberi nama Rajawali dan double cabin dengan nama Digdaya. Keduanya akan diluncurkan pada hari jadi Republik Indonesia 17 Agustus mendatang dengan banderol antara Rp 150 juta sampai Rp 180 jutaan. Jika tak ada aral melintang, mobil ini akan diproduksi massal. Mobil ini ada 5 jenis yakni SUV, pick up single cabin, pick up double cabin, Van dan Sedan.
Banyak orang menganggap, mobil buatan anak bangsa kurang mumpuni, baik secara kualitas maupun penampilan. Tapi, coba lihat mobil buatan anak-anak SMK yang satu ini. Dari segi tampilan, dan kualitasnya tidak meragukan. Tidak seperti produsen mobil China yang kebanyakan mentah-mentah mencaplok desain produk lain untuk membuat mobil nasional mereka. Tapi Esemka benar-benar mendesain Digdaya sendiri, dengan kreasi sendiri.
Begitu juga untuk dapur pacunya. Esemka mengerjakannya sendiri, mengambil basis dari mesin KIA yang sebelumnya sempat dikembangkan Mazda yang mengambil basis dari GM dan Chrysler, sehingga jadilah mesin tipe Esemka 1.5i.
"Semua kita kerjakan sendiri," ujar konsultan Departemen Pendidikan Nasional Ari Setiawan, ketika dikunjungi detikOto, di pameran Indonesian Manufacturing, di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, Ari pun mengakui memang masih banyak kemiripan dengan produk lain, tapi itu wajar, karena setiap permulaan pasti meniru, mencontoh, tapi pada akhirnya bisa berkembang sendiri. Sehingga, sampai saat ini, mereka sedang mengembangkan ECU (Electronic Control Unit) agar bisa dilokalisasi juga, karena untuk mobil Esemka, hanya tinggal ECU yang masih mengambil dari Siemens.
Harapannya, tambah Ari, semua pihak bisa memberikan apresiasi, karena biar bagaimanapun, produk anak-anak SMK ini akan terus berkembang, terus menyempurnakan diri, karena tidak ada yang instan.
"Seperti juga Toyota Kijang, dari mulai Kijang buaya yang tanpa jendela kaca, sampai sekarang ada Kijang Innova, nah, kita juga bakal seperti itu perkembangan kedepannya, tunggu saja," pungkas Ari
**dari berbagai sumber
Mesin Mobil Kiat Esemka rajawali memiliki kapasitas 1500cc jenis SUV yang mampu menyemburkan sekitar 105 tenaga kuda pada putaran 5500 rpm.
Interior dari Mobil Kiat Esemka menampung 7 penumpang, dengan kelengkapan interior seperti central lock, power windows, AC Audio CD, Power steering dan Sensor parkir
Interior dari Mobil Kiat Esemka menampung 7 penumpang, dengan kelengkapan interior seperti central lock, power windows, AC Audio CD, Power steering dan Sensor parkir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar